usaha mendekatkan jurnalisme kepada masyarakat


Para pengunjung blog yang budiman,

Hari ini merupakan ulang tahun pertama blog mutiarajurnalisme.blogspot.com. Tentu saja saya bersyukur kepada Tuhan. Saya bersyukur karena selama setahun sudah saya setia mem-posting konsep jurnalisme dan komentar saya tentang berita terpilih yang disiarkan media pers. Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada Anda yang telah sudi mengunjungi blog ini. Kalau ada di antara Anda yang menilai bahwa blog ini merupakan bahan pelajaran tentang jurnalisme, tentu saja sah.

Namun, sejak didirikan blog ini tidak bermaksud mengajari Anda tentang jurnalisme. Ia bukan pula sebagai sarana serius bagaimana jurnalisme itu harus dipraktikkan. Ia hanya ingin mendekatkan Anda dengan jurnalisme. Kalau Anda sudah dekat, harapannya, Anda bisa merespons berita yang dihasilkan jurnalisme secara rasional. 

Merespons berita secara rasional, akhir-akhir ini, sangat Anda perlukan. Soalnya, sudah mulai muncul berita yang tidak punya narasumber. Sudah sering tampil berita yang mengutamakan kepentingan pemilik media pers yang menyiarkannya. Sudah tidak terhitung berita yang lahir dari keterampilan teknis jurnalisme yang tidak memadai. Bahkan, mulai muncul berita yang tidak mengindahkan kaidah etis wartawan. Tegasnya, sudah mulai banyak berita yang tidak berkualitas yang beredar di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Memang pengunjung blog ini belum banyak. Namun, saya akan terus meng-update isinya dengan konsep jurnalisme dan komentar saya tentang berita terpilih. Sebab, saya anggap masih banyak konsep jurnalisme yang perlu Anda ketahui agar bisa dekat dengan jurnalisme. Masih banyak berita bagus yang perlu dikomentari untuk melahirkan inspirasi Anda tentang bagaimana menghadapi realitas kehidupan.

Semoga saya tetap diberi Tuhan kekuatan untuk men-share pengetahuan dan pengalaman saya di bidang jurnalisme kepada Anda. Aamiin.

Selamat menikmati.***


Rejodani, 29 Maret 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Ana Nadhya Abrar


Namaku Abrar. Konon, aku lahir di Bukittinggi pada 20 Februari 1959. Maka,
pada saat tulisan ini kubuat, aku sudah berumur 55 tahun lebih. Dalam
usia sekian, aku tidak bisa menjawab pertanyaanku sendiri. Apakah aku
sudah menjadi intelektual di bidang jurnalisme? Namun, aku teringat
indikator intelektualitas yang pernah disampaikan Ashadi Siregar
dalam majalah Balairung, No.3-4, 1987, hal. 10, yakni
memiliki: (i) kesadaran eksistensial tentang diri, (ii) kesadaran
eksistensial tentang profesi, dan (iii) orientasi kemasyarakatan.



Museum Orang Pinggiran

Museum ini menyimpan barang-barang yang pernah dipakai orang pinggiran, karya orang
pinggiran, koleksi orang pinggiran, kisah tentang orang pinggiran, dan ide-ide
orang pinggiran. Melalui museum ini saya ingin mengapresiasi orang-orang
pinggiran dan orang-orang yang terpinggirkan
Diberdayakan oleh Blogger.